Ketemu Jodoh di Dating Site

Ceritanya aku dan suami ketemu itu di dating site setelah sama-sama putus cinta dari hubungan sebelumnya, kami tetap tak patah keyakinan kalau suatu saat nanti kami akan bertemu jodoh yang sebenarnya, yang keberadaannya akan melengkapi satu sama lain. Tapi awalnya aku bikin akun di dating site itu bukan untuk cari jodoh, melainkan cari teman ngobrol dalam bahasa Inggris karena aku pengen memperlancar bahasa Inggrisku, sementara suamiku memang dari awal niatnya mencari jodoh di dating site.

Waktu itu dating site yang kami pakai Indonesian Cupid dating site ini untuk orang Indonesia yang mau mencari teman/gebetan/pacar/jodoh orang dari luar negeri atau WNA and vice versa. Masih banyak dating sites lainnya yang bisa di cari sendiri melalui google atau aplikasi di smartphone. Tapi mesti harus kudu wajib hati – hati kalo mau kenalan atau cari jodoh di online site atau online dating. Karena selain banyak yang bikin akun memang niatnya baik, lurus, serius untuk cari teman/pacar/jodoh, tapi banyak juga yang bikin akun dengan niat ga baik kayak untuk penipuan (scammer) dan ajang eksploitasi seksual semata.

Banyak sudah kejadiannya si A (umumnya perempuan) kenalan sama si B (umumnya laki-laki) lewat dating site atau online dating, mereka merasa ada kecocokan trus dekat sampai akhirnya pacaran jarak jauh dan melalui dunia maya doang, lalu si B minta si A kirim foto vulgarnya ke si B alasannya untuk pembuktian cinta, tapi ternyata setelah foto vulgar terkirim, si B malah memeras si A, minta uang atau benda lainnya dengan ancaman kalau si A nolak maka foto vulgarnya akan disebarluaskan oleh si B, mau tak mau si A menuruti permintaan si B karena takut foto vulgarnya tersebar luas.

Atau casenya si A dan B pacaran selama beberapa bulan, tapi cuma lewat dunia maya doang nih pacarannya, cuma telpon – telponan atau email – emailan doang tanpa pernah tatap muka lewat video call, trus si B bilang ke si A kalau doi mau kirim uang dalam jumlah besar secara cash atau perhiasan dan barang – barang berharga nan mahal lainnya ke A sebagai bukti cintanya, tentulah si A ini senang dong bakalan nerima hadiah dari sang pacar tercinta, tapi tunggu punya tunggu si B malah mengabarkan kalau uang atau barang mewahnya tertahan di be cukai dan nanti akan ada orang dari bea cukai yang nelpon si A dan bilang ke si A untuk bayar denda karena uang atau barang kiriman si A melebihi batas ketentuan standar bea cukai jadi kalau si A mau klaim uang atau barang dari si B, si A mesti bayar dendanya dulu dengan cara ditransfer ke rekening pegawai bea cukai yang nelpon tadi setelah bayar denda, maka hadiah akan dikirimkan ke si A. Apa iya setelah bayar denda lalu si A beneran terima hadiahnya? Oh tentu saja tidak, karena si pegawai bea cukai gadungan tadi adalah teman satu komplotannya si B. Jadi hadiah si B untuk si A ini adalah fiktif belaka, mereka cuma mau uangnya si A yang lugu (atau lebih tepatnya bodoh) dalam hal asmara.

Atau case lainnya, si B adalah lelaki yang tinggal di Inggris (bisa juga negara lainnya) dan dia akan menemui si A di negaranya si A tinggal tapi sebelum itu dia akan ke Malaysia dulu karena ada suatu urusannya yang harus si B selesaikan disana, saat si B di sudah di Malaysia, doi cerita ke si A kalau urusannya di Malaysia belum selesai karena mesti bayar sejumlah uang untuk menyelesaikan urusannya tapi uangnya ga cukup jadi doi butuh bantuannya si A untuk kirim sejumlah uang ke si B supaya urusannya cepat selesai dan mereka bisa cepat bertemu. Si A yang kadung jatuh cinta sama si B mau mengusahakan bantuan untuk pacarnya, uang terkirim, kemudian si pacar menghilang bersama uang tersebut. 

Intinya si B ini adalah scammer, fiktif belaka, kalaupun si B ini punya foto, nama ala bule kaukasian, yang umumnya putih, ganteng, bikin perempuan – perempuan kayak si A kelepek – kelepek hatinya, tapi sebenarnya si B dan komplotannya ini bukan bule kaukasian, biasanya mereka ada komplotan scammer dari Asia atau Afrika. Jadi hati – hatilah kalau punya pacar di dunia maya.

Kalau memang dia yang kamu kenal di dunia maya adalah orang yang nyata, baik dan ga punya niat jahat, pasti dia akan menunjukkan ke kamu, misalhnya kalian pasti ada ngobrol lewat video call, nggak cuma telponan atau email – emailan doang, di video call itu juga biasanya kamu dikasih lihat gimana keadaan sekelilingnya, rumahnya atau tempat kerjanya, bisa juga kamu dikenalkan ke keluarga atau teman – temannya dan ngobrol atau sekedar say hi ke mereka lewat video call dan kalau dia memang serius sama kamu, maka dia akan berusaha untuk bisa ketemu sama kamu di dunia nyata. Mana adalah yang sepasanga kekasih yang terpanah asmara tahan pacaran jarak jauh lama – lama tanpa ketemu secara langsung di dunia nyata, kecuali kalau kamu pacaran sama si B alias si scammer tadi. 😛

Kalau untuk aku dan suamiku, kami kenalan di dating site akhir Agustus 2017, dari awal kita berdua sudah merasa click dan yakin kalau he/she is the one, jadi dari awal kita sudah berkomitmen untuk serius dan ga nunggu lama – lama, tanggal 6 September kita resmi pacaran dan bulan di Desember kita bertemu untu pertama kalinya di Palembang, awalnya cuma bertemu selama 5 hari di awal bulan Desember karena setelahnya suamiku mau trip ke beberapa negara Asia lainnya sampai akhir Desember, ini salah satu impiannya untuk keliling Asia tapi akhirnya suamiku berubah pikiran, dia membatalkan setengah dari perjalannya keliling Asia nya karena dia mau menemui aku lagi dan merayakan Natal dan tahun baru bersamaku di Jakarta, kebetulan waktu itu aku mau pindah ke Jakarta karena mau ikut kursus bahasa Belanda. Jadi suamikulah yang menemaniku ikut kelas bahasa Belanda pertama kalinya, pindah ke kost-kostan di Jakarta dan memastikan semuanya cukup dan aman untukku selama aku tinggal sendirian disana, kami juga merayakan Natal dan tahun baru berdua untuk pertama kalinya di Jakarta. Oh iya 2 hari sebelum Natal, suamiku melamarku dan memberikan sebuah cincin emas yang mendadak di beli di GI. Ini kocak deh ceritanya, sebenernya dia berniat mau melamarku di bulan Maret 2018 karena di bulan itu kami berencana untuk liburan berdua ke beberapa kota di Indonesia tapi dia ga tahan kalau harus menunggu sampai Maret untuk melamarku, akhirnya di bulan Desember itu dia ngajak jalan ke mall alasannya mau cari makan, sesampainya di mall, dia ngajak keliling – keliling dulu bukannya langsung cari makan, tiba – tiba dia ngajak masuk ke toko perhiasan, dia lihat – lihat cincin dan tanya aku suka yang mana, terus aku pilihlah satu cincin yang ku suka, langsung dibayar sama suamiku cincinnya dan dipakaikan ke jari manisku, alasannya sebagai hadiah karena dia bahagia bertemu denganku, yasudah ku pakailah cincin itu sejak dari tokonya tapi sepulangnya kami dari mall, setibanya kami di apartement tempat kami stay selama di Jakarta, tiba – tiba dia ngelepasin lagi cincinnya dari jariku, kemudian dia berlutut di depanku dan bilang gimana perasannya dia kepadaku dan diakhiri dengan kalimat ‘”will you marry me?”, tentu saja aku jawabnya iya karena aku juga punya perasaan, keyakinan, harapan dan impian yang sama dengannya. Tiga hari setelah Natal kami ke Palembang untuk bertemu dengan keluargaku dan suamiku meminta izin dari keluargaku untuk menikah denganku dan menjelaskan kalau aku akan tinggal bersamanya di Belanda. Kami bertemu lagi tiga bulan kemudian, di bulan Maret 2018 selama tiga minggu di Indonesia, di bulan April aku yang ke Belanda karena papa mertuaku (yang waktu itu masih camer) sakit keras, beliau minta aku untuk datang ke Belanda secepatnya, aku dan suamiku langsung gerak cepat mengurus urgent visa, tapi visa belum ditangan, papa mertua sudah meninggalkan kami semua kembali kepangkuan Bapa. Aku stay di Belanda selama 30 hari, kemudian kembali lagi ke Indonesia untuk mengurus dokumen – dokumen yang dibutuhkan untuk apply MVV. Setelah semua proses selesai, aku pindah ke Belanda di Bulan Juli dan pada bulan Agustus 2018 yang lalu kami menikah di gemeente atau balai kota dengan proses yang sederhana dan tamu undangan yang cuma enam orang saja sesuai yang kami inginkan. Karena kami lebih memilih menggunakan uangnya untuk honeymoon ke Paris, Roma dan Jepang daripada untuk membuat pesta pernikahan yang besar dan habis dalam sehari saja. 😀

Jadi kembali ke soal mencari jodoh di dating site, jangan khawatir, diantara kisah asmara yang gagal banyak juga kisah asmara online dating yang berhasil dan berakhir dengan bahagia. Asalkan memang Tuhan menakdirkan kita untuk bertemu jodoh di dating site dan kitanya berhati – hati dan pintar – pintar jaga diri dan nama baik.

Untuk yang sudah menemukan jodohnya, selamat ya, semoga selalu berbahagia bersama yang tercinta dan untuk yang masih berjuang menemukan jodohnya, semangat ya kalau jodoh pasti akan bertemu di waktu dan dengan cara yang tepat menurut-Nya.

 

2 thoughts on “Ketemu Jodoh di Dating Site

  1. Aku mau ninggalin jejak dulu ah disini. Hehe. Kalau memang jodoh, ga akan kemana ya say. Kamu pindah ke Belanda, kita jadi saling kenal juga.
    Semoga langgeng terus ya.

    1. Helaaaww, baru baca aku komenmu. Hahaha
      Aminnn, semoga kita semua langgeng dan betah tinggal disini ya. Jodoh dan pertemanan itu rahasia Tuhan, asalkan diusahakan dengan baik, hasilnya juga mudah-mudahan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *